Februari 28, 2007

Memperindah Hati

Posted in Qolbu pada 10:03 am oleh senyuman

Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS Asy-Syams [91]:9-10)

Setiap manusia tentulah sangat menyukai dan merindukan keindahan. Banyak orang menganggap keindahan adalah pangkal dari segala puji dna harga. Tidak usah heran kalau banyak orang memburunya. Ada orang yang berani pergi beratus bahkan beribu kilometer semata-mata untuk mencari suasana pemandangan yang indah. Banyak orang rela membuang waktu untuk berlatih mengolah jasmani setiap saat karena sangat ingin memiliki tubuh yang indah. Tak sedikit orang berani membelanjakan uangnya berjuta bahkan bermilyar rupiah karena sangat rindu memiliki rumah atau kendaraan mewah.
Akan tetapi apa yang terjadi? Tak jarang kita menyaksikan betapa terhadap orang-orang yang memiliki pakain dan penampilan yang mahal dan indah, yang datang ternyata bukan penghargaan, melainkan justru penghinaan. Ada juga orang yang memiliki rumah megah dan mewah, tetapi bukannya mendapatkan pujian, melainkan malah cibiran dan cacian. Mengapa keindahan yang tadinya disangka akan mengangkat derajat kemuliaan malah sebailknya, menggelincirkan pemiliknya ke dalam jurang kehinaan? Jawabnya, karena sebagian besar orang terpesona hanya terhadap keindahan lahir belaka.

Padahal ketahuilah, sesungguhnya ada satu keindahan yang kalu dimiliki, meski sesederhana apapun harta yang digenggam dan serendah apapun kedudukan yang diemban, niscaya kita akan menjadi orang yang benar-benar bermutu, berharga, dan terpuji. Banyak orang mengurus keindahan lahir, padahal kunci keindahan yang sesungguhnya adalah jika seseorang merawat serta memperhatikan kecantikan dan keindahan hati. Inilah pangkal kemuliaan yang sebenarnya.

Rasulullah saw pakaiannya tidak bertabur bintang penghargaan, tanda jasa, dan pangkat. Akan tetapi, demi Allah sampai saat ini tidak pernah berkurang kemuliaanya. Rasulullah tidak menggunakan singgasana dari emas yang gemerlap ataupun memiliki rumah yang megah dan indah. Namun demikian, sampai detik ini sama sekail tidak pernah luntur pujian dan penghargaan terhadapnya. Apakah rahasiannya? Ternyata semua itu dikarenakan Rasulullah adalah orang yang sangat menjaga mutu keindahan dan kesucian hatinya.

Rasulullah saw bersabda, “ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalu segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama kalbu!“ (HR Bukhari dan Muslim).

Boleh saja kita memakai segala apa pun yang indah-indah. Namun demikian, kalau tidak memiliki hati yang indah, demi Allah tidak akan pernah ada keindahan yang sebenarnya. Karenanya, hendaknya jangan terpedaya oleh keindahan dunia. Lihatlah, begitu banyak wanita malang yang tidak mengenal moral dan harga diri. Mereka pun tidak kalah indah dan molek wajah, tubuh, ataupun penampilannya. Kendatipun begitu, mereka tetap diberi oleh Allah aneka aksesoris duniawi yang indah dan melimpah.

Ternyata segala asesoris duniawi dan kemewahan itu bukanlah tenaga kemuliaan yang sesungguhnya, karena orang-orang yang rusak dan durjana sekalipun diberi aneka kemewahan yang melimpah ruah oleh Allah. Kunci bagi orang-orang yang ingin sukses, yang ingin benar-benar merasakan lezat dan mulianya hidup, adalah orang yang sangat memelihara serta merawat keindahan dan kesucian kalbunya.

Imam al –Ghazali menggolongkan hati ke dalam tiga golongan, yakni hati yang sehat (qalbun shahih), hati yang sakit (qalbun maridh), dan hati yang mati (qalbun mayyit).

Seseorang yang memiliki hati sehat tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Ia akan befungsi optimal. Ia akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap ang akan diperbuatnya benar-benar sudah melewati perhitungan yang jitu berdasarkan hati nurani yang bersih.

Orang yang paling beruntung karena memiliki hati yang sehat adalah orang yang dapat mengenal Allah Azza wa Jalla dengan baik. Semakin cemerlang hatinya, maka akan semakin mengenal Dia, Penguasa jagat raya alam semesta ini. Ia akan memiliki mutu pribadi yang begitu hebat dan mempesona. Tidak akan pernah menjadi ujub dan takabur ketika mendapatkan sesuatu, namun sebaliknya akan menjadi orang yang tersungkur bersujud. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan kian dermawan. Semua itu dikarenakan ia menyadari, bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata. Tidak dinafkahkan di jalan Allah, pasti Allah akan mengambilnya kembali jika Dia kehendaki.

Semakin bersih hati, hidupnya selalu akan diselimuti rasa syukur. Dikaruniai apa saja, kendati sedikit, ia tiadak akan habis-habisnya meyakini bahwa semua ini adalah titipan Allah semata, sehingga amat jauh dari sikap ujub dan takabur. Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaiman as tatkala dirinya dianugerahi Allah berbagai kelebihan, “Haadzaa min fadhli Rabbii, liyabluwanii a-asykuru am akfuru” (QS an Naml [27]; 40). Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku mampu bersyukur atau kufur atas nikmat-Nya.

Suatu saat Allah akan menimpakan ujian dan bala. Bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak kalah terasa nikmatnya. Ujian dan persoalan yang menimpa justru benar-benar akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini. Karena, orang yang mengenal Allah dengan baik berkat hati yang bersih, akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkat kasih sayang Allah, yang membuat seseorang semakin bermutu.

Dengan persoalan akan menjadikannya semakin bertambah ilmu. Dengan persoalan akan bertambah ganjaran. Dengan persoalan pula derajat kemuliaan seorang hamba Allah akan bertambah naik, sehingga ia tidak akan pernah resah, kecewa, dan berkeluh kesah karena menyadari bahwa persoaan merupakan bagian yang haru dinikmati dalam hidup ini.

Oleh karenanya, tidak usah heran orang yang hatinya bersih, ditimpa apa pun dalam hidp ini, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam. Tidak akan pernah terguncang walaupun ombak badai saling menerjang. Ibarat karang yang tegar, dihantam ombak sedasyat apapun tidak akan roboh terkapar tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah, ‘Laa yukallifullahu nafsan illaa wus’ahaa” (QS al-Baqarah [2]:286). Allah tidak akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Pasti semua yang menimpa sudah diukur oleh-Nya. Maha Suci Allah dari perbuatan zalim kepada hamba-hamba Nya.

Ia sangat yakin bahwa hujan pasti berhenti. Badai pasti berlalu. Malam pasti bergnti menjadi siang. Tidak ada satu pun ujian yang menimpa, kecuali pasti akan ada titik akhirnya. Ia tidak berubah bagai intan yang akan tetap berkilau walaupun dihantam dengan apapun jua.

Memang luar biasa orang yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak pernah membuatnya lali dari bersyukur, sementara sekalipun musibah yang menerjang, sama sekali tidak akan pernah mengurangi keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya. Semua itu dikarenakan ia bisa menyelami sesuatu secara lebih dalam atas musibah yang menimpa dirinya, sehingga tergapailah sang mutiara hikmah.

Subhanallah, sungguh teramat beruntung siapapun yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk memperindah kalbunya.

13 Komentar »

  1. Abu Hanif said,

    Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh akhi/ukhti
    tulisan antum/anti menurut ana sudah lumayan bagus. tapi, wallaah bahwanya baiknya qalbu seseorang adalah mengikuti baiknya aqidahnya terhadap agama ini.
    bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang santun akhlaknya, baik katanya, manis ‘senyum’ nya. tapi, aqidahnya terhadap Allah buruk, sering main ke dukun, percaya zodiac ? baikkah dia.
    sungguh akan menjadi baik bagi antum/anti untuk memulai dakwah antum/anti denagn dakwah yang para rasul mulai. yakni dari at-tauhid. bukan berarti ana mengesampingkan akhlak, pembenahan qalbu, dan ibadah. tapi, bukankah rumah itu dibangun dari pondasi dulu ?
    trus ana kaget di blog ini ada lirik nasyid-nya juga. apakah belum sampai kepadamu risalah Rasulullah dalam agama ini yang menjelaskan hukum musik (hatta itu nasyid) ?
    bacalah kembali buku-buku para ulama ya akhi/ukhti. karena dakwah yang kauusung ini akan dimintai hisabya. imma menggembirakanmu, imma menyusahkanmu. nggak cuma di sini tapi di akhirat sana. ana mencintai sesama muslim yang menginginkan kebaikan dan al-haq. semoga Allah menunjukimu dan aku ke jalan yang benar, wallaahul musta’an.
    coba buka situs darussalaf.or.id
    barakallaahu fiikum
    wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

  2. senyuman said,

    Wa’alaikumussalam wr wb akhi Abu Hanif 🙂

    Subhanallah, makasih telah kasih sarandan petunjuk…hmm klo boleh sy berpendapat, bagi saya pribadi dengan membenahi Qolbu insya4JJ! akan membuka hidayah 4JJ!, dengan hati yg bersih insya4JJ! 4JJ! akan lebih berkenan memberikan sy ilmu yg bermanfaat dimana ilmu itu tentu saja termasuk mentauhidkan 4JJ!….
    Klo perihal nasyid, dari ilmu yg sy peroleh ALhamdulillah skrg sudah mulai mengurangi, adapun nasyid2 yg sudah ada itu telah lama sy tulis di blog ini dan ada alasan pribadi yang (afwan) sy tdk bisa menguraikannya disini….
    Smoga 4JJ! memberikan keberkahanNya kpd Qta …Amin

  3. khadijah said,

    alhamdulillah…senyumlah dari hati…setulus jiwamu…sejernih wajahmu…

  4. Assalamu’alaikum…..
    Saya senang membaca tulisan ini. Karna begitu banyak ilmu yg belum saya tahu tentang keindahan hati. Subhanallah….. betapa bersyukurnya seorang mukmin jikalau hatinya sudah bersih&indah. Terkadang keindahan duniawi memang membuat kita lupa dengan keindahan hati. Ya ALLAH Tolonglah hambaMu ini dari hati yg kotor…..
    Amin………..!!!!!!

  5. zavier said,

    Alhamdulillah Syukron

  6. Darman said,

    Saya suka banget tulisan ini

  7. yuyun said,

    membimbing hati agar tetap terjaga itu gampang diucapkan tapi sulit tuk dilaksanakan.

  8. amrizal said,

    keindahan itulah yang kita inginkan didunia ini ….!!!!

  9. jumriana said,

    Assalamu alaikum wr.wb
    Saya senang membaca artikel ini karena, dr sini kita bs menyadari betapa pentingnya menjaga hati. Karena kalau hati yang sudah kotor maka anggota tubuh pun akan kotor,semoga saja saya sebagai hamba Allah selalu di beri petunjuk agar dapat menjaga hati, lisan, dan perilaku agar kita semua selalu di beri kemudahan dalam hidup ini amin,,,,,,,,,,

  10. jumriana said,

    hati harus tetap terjaga dimanapun kita berada. karena Allah maha mengetahui segala yang kita perbuat

  11. muhamad rajai said,

    terima kasih saya ucapkan pada penulis mudah mudahan dengan tulisan antum bisa membuat hati ana bertambah bersih dan menjadi petunjuk hidup bagi ana dan keluarga ana dan menjadi bekal diakhirat kelak aamiin

  12. […] Memperindah Hati […]


Tinggalkan Balasan ke aya Batalkan balasan